Rabu, 10 Juli 2013

MARIE LOVE



TAMAN TERINDAH…
Aku adalah seorang siswi SMA yang sekarang sedang disibukkan dengan berbagai kegiatan bimbel yang menyita waktuku. Tapi aku harus tetap menjalaninya agar aku bisa lulus tahun ini.
Di sela kesibukanku, aku selalu menyempatkan diriku untuk datang ke taman ini. Tempat pertama kali aku bertemu dengannya, yah namanya Kevin, dia pacarku… Kami bertemu pertama kali di taman ini, dan disini juga dia menyatakan cintanya padaku. Aku sangat menyayanginya, cowok paling baik yang pernah kutemui. Tapi sekarang kami sudah jarang bertemu lagi, hari inipun dia juga mengingkari janjinya lagi. Yah dia tidak datang lagi… “Kevin… kamu dimana sih? Kenapa kamu gak datang? Apa yang terjadi sama kamu? Jangan buat aku khawatir dong Vin…”
Di tengah penantianku, seorang pemuda datang menghampiriku. Namanya Fellix, dia adalah murid baru yang pindah ke sekolahku. Dia selalu perhatian padaku, Fellix kenapa kamu yang member perhatian ini padaku? Kenapa bukan Kevin pacarku…
Waktu berjalan sangat cepat sampai akhirnya ujian selesai sudah, tapi Kevin tetap tak ada kabarnya. Aku pergi liburan ke Bali bersama Fellix, di pulau dewata ini perasaanku semakin kacau balau. Bagaimana bisa aku pergi berlibur? Sedangkan aku gak tau kabar pacarku sendiri. Bagaimana kalau sampai Kevin tau aku pergi dengan Fellix? Lalu apa yang akan terjadi ketika Fellix tau kalau aku sudah punya pacar? Dan kenapa aku tidak berkata jujur saja pada Fellix bahwa aku sudah punya pacar? Karena aku takut Fellix akan menjauhiku jika dia tahu yang sebenar-nya, aku takut kehilangan sahabat yang baru saja kumiliki. Semua perasaan bercampur aduk menjadi satu. Gelisah, sedih, bingung, dan bermacam-macam pikran yang terus menghantuiku…  
Entahlah aku tak tahu apa yang sudah kulakukan. Apa ini yang namanya bermain api? “Kevin maafkan aku jika aku telah menyakitimu, tapi jangan cuekin aku kayak gini dong, please Kevin hubungi aku…” Hatiku selalu sedih ketika aku ingat Kevin.
Seminggu setelah aku liburan bersama Fellix, Kevin mengajakku bertemu di taman tempat biasanya. Aku segera datang untuk menemuinya di taman. Aneh biasanya aku yang selalu menunggunya di taman, tapi sekarang dia yang menungguku. Dan dia membawa bunga mawar…putih? Biasanya dia selalu membawakanku bunga mawar merah yang menurutnya itu adalah lambang cintanya padaku, walaupun aku selalu bilang bahwa aku lebih suka mawar putih. Tapi sekarang…
“Kevin kamu kok…” balum sempat aku berkata-kata, dia sudah menutup mulutku.
“Please Stela, biar aku ngomong duluan. Aku sudah lama merangkai kata-kata ini.” Dia benar-benar  memohon untuk bicara duluan.
Aku hanya mengangguk sebagai tanda bahwa aku mengerti.
“Stela sekarang aku bawain bunga kesukaan kamu, mawar putih, sebagai permintaan maafku. Aku minta maaf Stela, aku harus memutuskan hubunganku dengan kamu.”
Mendengar kata-kata itu aku benar-benar terkejut, tapi aku harus tahu apa yang membuatnya ingin putus denganku, padahal kami sudah 1 tahun pacaran. “Aku gak terima kalau kamu mutusin aku begitu saja, pasti ada alasan kenapa kamu mau kita putus.”
“Maaf Stel, aku udah tunangan dengan gadis lain. Namanya Aura, dia adalah putri dari atasan papaku di kantor. Saat ini dia sakit parah dan hanya aku yang bisa membuatnya semangat untuk terus hidup. Aku sayang kamu Stela, tapi aku…aku…”
Tanpa pikir panjang aku langsung memeluknya, aku mengerti apa yang dia rasakan saat ini. Dan mungkin aku juga akan melakukan hal yang sama jika berada di posisinya. “Apa yang kamu lakukan ini udah bener kok Vin. Jaga Aura baik-baik yah, cintai dan sayangi dia seperti kamu mencintai dan menyayangiku.”
Kevin semakin erat memelukku, “Maafin aku stel, aku gak punya pilihan lain. Besok aku dan Aura akan ke Amerika, aku akan kuliah dan Aura mejalani pengobatannya disana. I Will Always Love You Stela.”
Kevin mencium keningku dan memberikan sesuatu di tanganku selain mawar putih yang dibawanya. Setelah itu Kevinpun meninggalkanku sendirian di taman ini.
Aku duduk di bangku taman dan membuka telapak tanganku, ternyata itu adalah liontin yang sejak dulu aku inginkan, namun karena harganya mahal aku tidak jadi membelinya. Ternyata Kevin membelikannya untukku. Semakin hancur rasanya hatiku, mengingat semua peristiwa yang pernah aku lalui bersamanya…
I Will Always Love You To Kevin…
Tidak berapa lama aku duduk di bangku taman ini, Fellix datang dengan membawakanku coklat dan sebuah boneka. Jika aku menerima cintanya berarti aku harus mengambil boneka, namun jika aku menolaknya aku harus mengambil coklat. Dengan tanpa semangat aku mengambil boneka darinya dan kami resmi jadian…
Seminggu kemudian aku melihat Fellix di taman sedang berbicara dengan teman-temannya yang tak kukenal. Mungkin dia adalah teman Fellix dari sekolah lamanya.
“Akhirnya gue bisa balas dendam juga sama Kevin dengan ngerebut pacarnya. Ternyata ceweknya murahan juga yah, udah pacaran sama Kevin, masih mau jadian sama gue lagi. Mungkin karena gue lebih keren dari Kevin kali yah…”
Aku yang mendengar semua itu langsung meminta penjelasan dari Fellix.
“OK gue akan jelasin sama lo kalau gue deketin lo Cuma buat jadiin lo alat untuk balas dendam sama Kevin yang udah bikin gue dikeluarin dari sekolah. Dan perlu lo tau gue gak pernah cinta sama lo, jadi jangan ngarep lebih deh.”
Spontan aku langsung menamparnya, “tamparan ini buat lo karena lo udah jadiin gue alat buat balas dendam sama Kevin.”
Lalu aku menamparnya lagi, “tamparan ini buat lo karena lo udah ngatain gue cewek murahan”
Tamparan ketiga pun aku berikan padanya, “dan ini adalah tamparan karena lo udah bawa-bawa gue dalam masalah lo sama Kevin. Perlu lo tau juga kalau gue udah jomblo waktu lo nembak gue di taman siang itu. Dan gue Cuma jadiin lo pelampiasan karena gue baru putus dari Kevin, jadi jangan ke-PeDe-an deh” aku langsung pergi meninggalkan taman.
Yah taman ini adalah taman yang sangat berkesan untukku. Disini aku bertemu Kevin, aku ditembak Kevin, dan putus dengan Kevin. Di sini juga aku ditembak Fellix dan mengetahui kebusukan Fellix.
Kini aku sudah menjadi seorang mahasiswi di UI dan taman ni akan menjadi taman terindah yang penuh kenangan bagiku... Kenangan tentang Kevin, tentang Fellix, dan sepertinya akan menjadi tempat pertemuanku dengan cinta pertamaku lagi (tapi bukan Kevin)...
Hei dia mulai melihat ke arah ku, aku harus terlihat cantik di depannya. Dan lihatlah dia mulai berjalan ke arah ku, apa yang harus ku lakukan?....

 THE END

semoga sepenggal cerita manis yang muncul dari imajinasi ku ini bisa menghibur semua pembaca ya...
dan jangan sungkan untuk memberi kritik dan sarannya OK?...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar