TAMAN TERINDAH…
Aku adalah seorang siswi SMA yang
sekarang sedang disibukkan dengan berbagai kegiatan bimbel yang menyita
waktuku. Tapi aku harus tetap menjalaninya agar aku bisa lulus tahun ini.
Di sela kesibukanku, aku selalu
menyempatkan diriku untuk datang ke taman ini. Tempat pertama kali aku bertemu
dengannya, yah namanya Kevin, dia pacarku… Kami bertemu pertama kali di taman
ini, dan disini juga dia menyatakan cintanya padaku. Aku sangat menyayanginya,
cowok paling baik yang pernah kutemui. Tapi sekarang kami sudah jarang bertemu
lagi, hari inipun dia juga mengingkari janjinya lagi. Yah dia tidak datang
lagi… “Kevin… kamu dimana sih? Kenapa kamu gak datang? Apa yang terjadi sama
kamu? Jangan buat aku khawatir dong Vin…”
Di tengah penantianku, seorang pemuda
datang menghampiriku. Namanya Fellix, dia adalah murid baru yang pindah ke
sekolahku. Dia selalu perhatian padaku, Fellix kenapa kamu yang member
perhatian ini padaku? Kenapa bukan Kevin pacarku…
Waktu berjalan sangat cepat sampai
akhirnya ujian selesai sudah, tapi Kevin tetap tak ada kabarnya. Aku pergi
liburan ke Bali bersama Fellix, di pulau dewata ini perasaanku semakin kacau
balau. Bagaimana bisa aku pergi berlibur? Sedangkan aku gak tau kabar pacarku
sendiri. Bagaimana kalau sampai Kevin tau aku pergi dengan Fellix? Lalu apa
yang akan terjadi ketika Fellix tau kalau aku sudah punya pacar? Dan kenapa aku
tidak berkata jujur saja pada Fellix bahwa aku sudah punya pacar? Karena aku
takut Fellix akan menjauhiku jika dia tahu yang sebenar-nya, aku takut
kehilangan sahabat yang baru saja kumiliki. Semua perasaan bercampur aduk
menjadi satu. Gelisah, sedih, bingung, dan bermacam-macam pikran yang terus
menghantuiku…
Entahlah aku tak tahu apa yang sudah
kulakukan. Apa ini yang namanya bermain api? “Kevin maafkan aku jika aku telah
menyakitimu, tapi jangan cuekin aku kayak gini dong, please Kevin hubungi aku…”
Hatiku selalu sedih ketika aku ingat Kevin.
Seminggu setelah aku liburan bersama
Fellix, Kevin mengajakku bertemu di taman tempat biasanya. Aku segera datang untuk
menemuinya di taman. Aneh biasanya aku yang selalu menunggunya di taman, tapi
sekarang dia yang menungguku. Dan dia membawa bunga mawar…putih? Biasanya dia
selalu membawakanku bunga mawar merah yang menurutnya itu adalah lambang cintanya
padaku, walaupun aku selalu bilang bahwa aku lebih suka mawar putih. Tapi sekarang…
“Kevin kamu kok…” balum sempat aku
berkata-kata, dia sudah menutup mulutku.
“Please Stela, biar aku ngomong
duluan. Aku sudah lama merangkai kata-kata ini.” Dia benar-benar memohon untuk bicara duluan.
Aku hanya mengangguk sebagai tanda
bahwa aku mengerti.
“Stela sekarang aku bawain bunga
kesukaan kamu, mawar putih, sebagai permintaan maafku. Aku minta maaf Stela,
aku harus memutuskan hubunganku dengan kamu.”
Mendengar kata-kata itu aku
benar-benar terkejut, tapi aku harus tahu apa yang membuatnya ingin putus
denganku, padahal kami sudah 1 tahun pacaran. “Aku gak terima kalau kamu
mutusin aku begitu saja, pasti ada alasan kenapa kamu mau kita putus.”
“Maaf Stel, aku udah tunangan dengan
gadis lain. Namanya Aura, dia adalah putri dari atasan papaku di kantor. Saat ini
dia sakit parah dan hanya aku yang bisa membuatnya semangat untuk terus hidup. Aku
sayang kamu Stela, tapi aku…aku…”
Tanpa pikir panjang aku langsung
memeluknya, aku mengerti apa yang dia rasakan saat ini. Dan mungkin aku juga
akan melakukan hal yang sama jika berada di posisinya. “Apa yang kamu lakukan
ini udah bener kok Vin. Jaga Aura baik-baik yah, cintai dan sayangi dia seperti
kamu mencintai dan menyayangiku.”
Kevin semakin erat memelukku, “Maafin
aku stel, aku gak punya pilihan lain. Besok aku dan Aura akan ke Amerika, aku
akan kuliah dan Aura mejalani pengobatannya disana. I Will Always Love You Stela.”
Kevin mencium keningku dan memberikan
sesuatu di tanganku selain mawar putih yang dibawanya. Setelah itu Kevinpun
meninggalkanku sendirian di taman ini.
Aku duduk di bangku taman dan membuka
telapak tanganku, ternyata itu adalah liontin yang sejak dulu aku inginkan,
namun karena harganya mahal aku tidak jadi membelinya. Ternyata Kevin
membelikannya untukku. Semakin hancur rasanya hatiku, mengingat semua peristiwa
yang pernah aku lalui bersamanya…
I Will Always Love You To Kevin…
Tidak berapa lama aku duduk di bangku
taman ini, Fellix datang dengan membawakanku coklat dan sebuah boneka. Jika aku
menerima cintanya berarti aku harus mengambil boneka, namun jika aku menolaknya
aku harus mengambil coklat. Dengan tanpa semangat aku mengambil boneka darinya
dan kami resmi jadian…
Seminggu kemudian aku melihat Fellix
di taman sedang berbicara dengan teman-temannya yang tak kukenal. Mungkin dia
adalah teman Fellix dari sekolah lamanya.
“Akhirnya gue bisa balas dendam juga
sama Kevin dengan ngerebut pacarnya. Ternyata ceweknya murahan juga yah, udah
pacaran sama Kevin, masih mau jadian sama gue lagi. Mungkin karena gue lebih
keren dari Kevin kali yah…”
Aku yang mendengar semua itu langsung
meminta penjelasan dari Fellix.
“OK gue akan jelasin sama lo kalau
gue deketin lo Cuma buat jadiin lo alat untuk balas dendam sama Kevin yang udah
bikin gue dikeluarin dari sekolah. Dan perlu lo tau gue gak pernah cinta sama
lo, jadi jangan ngarep lebih deh.”
Spontan aku langsung menamparnya, “tamparan
ini buat lo karena lo udah jadiin gue alat buat balas dendam sama Kevin.”
Lalu aku menamparnya lagi, “tamparan
ini buat lo karena lo udah ngatain gue cewek murahan”
Tamparan ketiga pun aku berikan
padanya, “dan ini adalah tamparan karena lo udah bawa-bawa gue dalam masalah lo
sama Kevin. Perlu lo tau juga kalau gue udah jomblo waktu lo nembak gue di
taman siang itu. Dan gue Cuma jadiin lo pelampiasan karena gue baru putus dari Kevin,
jadi jangan ke-PeDe-an deh” aku langsung pergi meninggalkan taman.
Yah taman ini adalah taman yang sangat berkesan untukku. Disini aku bertemu Kevin, aku ditembak Kevin, dan putus
dengan Kevin. Di sini juga aku ditembak Fellix dan mengetahui kebusukan Fellix.
Kini aku sudah menjadi seorang mahasiswi di UI dan taman ni akan menjadi taman terindah yang penuh kenangan bagiku... Kenangan tentang Kevin, tentang Fellix, dan sepertinya akan menjadi tempat pertemuanku dengan cinta pertamaku lagi (tapi bukan Kevin)...
Hei dia mulai melihat ke arah ku, aku harus terlihat cantik di depannya. Dan lihatlah dia mulai berjalan ke arah ku, apa yang harus ku lakukan?....
THE END
semoga sepenggal cerita manis yang muncul dari imajinasi ku ini bisa menghibur semua pembaca ya...
dan jangan sungkan untuk memberi kritik dan sarannya OK?...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar